Sutradara: William Cottrell, Wilfred Jackson, Larry Morey, Perce Pearce, Ben Sharpsteen
Catatan: Selain sebagai film fitur pertama Disney, dan film animasi panjang pertama yang diproduksi di Amerika, Snow White and the Seven Dwarfs juga salah satu yang paling esensial dan berpengaruh dalam sejarah sinema. Film ini meraih kesuksesan finansial yang tidak banyak diduga orang-orang pada masa itu, dan banyak figur-figur raksasa dalam sinema ikut memuji bahkan terinspirasi oleh film ini, termasuk Michael Powell, Charlie Chaplin, Federico Fellini dan suatu saat Sergei Eisenstein sempat mengatakan bahwa Snow White and the Seven Dwarfs adalah film terbaik yang pernah dibuat. Film ini diadaptasi dari kisah klasik Snow White versi Grimm Bersaudara yang dirilis pada tahun 1812. Menceritakan tentang seorang putri bernama Snow White, yang baru saja disingkirkan oleh ibu tirinya yang iri terhadap kecantikan Snow White. Di sebuah hutan, Snow White bertemu dengan tujuh kurcaci yang akan menjadi sahabatnya.
Catatan: Selain sebagai film fitur pertama Disney, dan film animasi panjang pertama yang diproduksi di Amerika, Snow White and the Seven Dwarfs juga salah satu yang paling esensial dan berpengaruh dalam sejarah sinema. Film ini meraih kesuksesan finansial yang tidak banyak diduga orang-orang pada masa itu, dan banyak figur-figur raksasa dalam sinema ikut memuji bahkan terinspirasi oleh film ini, termasuk Michael Powell, Charlie Chaplin, Federico Fellini dan suatu saat Sergei Eisenstein sempat mengatakan bahwa Snow White and the Seven Dwarfs adalah film terbaik yang pernah dibuat. Film ini diadaptasi dari kisah klasik Snow White versi Grimm Bersaudara yang dirilis pada tahun 1812. Menceritakan tentang seorang putri bernama Snow White, yang baru saja disingkirkan oleh ibu tirinya yang iri terhadap kecantikan Snow White. Di sebuah hutan, Snow White bertemu dengan tujuh kurcaci yang akan menjadi sahabatnya.
2. Pinocchio (1940)
Sutradara: Norman Ferguson, T. Hee, Wilfred Jackson, Jack Kinney, Bill Roberts
Catatan: Diadaptasi dari novel The Adventures of Pinocchio (1883) karya Carlo Collodi. Bercerita tentang seorang pembuat mainan, Gepetto, yang berharap boneka kayunya akan menjadi seorang bocah laki-laki. Mimpi menjadi kenyataan. Boneka kayu itu hidup selayaknya seorang manusia, dan dinamai Pinocchio. Pada masa rilis pertamanya, film fitur kedua Disney ini gagal mengulang kesuksesan finansial yang diraih Snow White and the Seven Dwarfs. Bahkan merugi. Menurut kabar, ini adalah dampak Perang Dunia II yang membuat terbatasnya peredaran film-film Disney di Eropa dan Asia pada masa itu. Lepas dari urusan bisnis, Pinocchio sebenarnya juga banyak menuai pujian dimana-mana.
Catatan: Diadaptasi dari novel The Adventures of Pinocchio (1883) karya Carlo Collodi. Bercerita tentang seorang pembuat mainan, Gepetto, yang berharap boneka kayunya akan menjadi seorang bocah laki-laki. Mimpi menjadi kenyataan. Boneka kayu itu hidup selayaknya seorang manusia, dan dinamai Pinocchio. Pada masa rilis pertamanya, film fitur kedua Disney ini gagal mengulang kesuksesan finansial yang diraih Snow White and the Seven Dwarfs. Bahkan merugi. Menurut kabar, ini adalah dampak Perang Dunia II yang membuat terbatasnya peredaran film-film Disney di Eropa dan Asia pada masa itu. Lepas dari urusan bisnis, Pinocchio sebenarnya juga banyak menuai pujian dimana-mana.
3. Fantasia (1940)
Sutradara: Samuel Armstrong, James Algar, Bill Roberts, Paul
Satterfield, Ben Sharpsteen, Hamilton Luske, Jim Handley, Ford Beebe
Jr., T. Hee, Norman Ferguson, Wilfred Jackson
Catatan: Ide Fantasia adalah beberapa segmen animasi pendek hadir dipresentasikan sebagai visual dengan iringan karya-karya musik klasik. Dibuka dengan animasi non-naratif dengan musik Toccata and Fugue in D Minor karya Johann Sebastian Bach, film ini terdiri dari delapan segmen, dan Leopold Stokowski ditunjuk sebagai kondukor orkestra untuk musiknya. Segmen ikonik dari Fantasia adalah The Sorcerer’s Apprentice, adaptasi dari puisi simfonik karya Paul Dukas (diangkat dari puisi karya Johann Wolfgang von Goethe tahun 1797) yang menampilkan karakter ikon Disney, Mickey Mouse, sebagai murid dari seorang penyihir yang suatu ketika ingin mencoba menerapkan ilmu sihir gurunya itu namun berakhir menjadi bencana. Saya sangat suka formula Fantasia ini: murni pengalaman visual dan musikal, dimana segmennya banyak yang jenaka, namun semuanya berkesan. Sayang film ini harus bernasib sama seperti Pinocchio. Fantasia juga ikut merugi secara finansial pada masa rilis pertamanya.
Catatan: Ide Fantasia adalah beberapa segmen animasi pendek hadir dipresentasikan sebagai visual dengan iringan karya-karya musik klasik. Dibuka dengan animasi non-naratif dengan musik Toccata and Fugue in D Minor karya Johann Sebastian Bach, film ini terdiri dari delapan segmen, dan Leopold Stokowski ditunjuk sebagai kondukor orkestra untuk musiknya. Segmen ikonik dari Fantasia adalah The Sorcerer’s Apprentice, adaptasi dari puisi simfonik karya Paul Dukas (diangkat dari puisi karya Johann Wolfgang von Goethe tahun 1797) yang menampilkan karakter ikon Disney, Mickey Mouse, sebagai murid dari seorang penyihir yang suatu ketika ingin mencoba menerapkan ilmu sihir gurunya itu namun berakhir menjadi bencana. Saya sangat suka formula Fantasia ini: murni pengalaman visual dan musikal, dimana segmennya banyak yang jenaka, namun semuanya berkesan. Sayang film ini harus bernasib sama seperti Pinocchio. Fantasia juga ikut merugi secara finansial pada masa rilis pertamanya.
4. Dumbo (1941)
Sutradara: Ben Sharpsteen
Catatan: Berdasarkan cerita karya Helen Aberson tentang gajah kecil yang terlahir cacat dengan ukuran telinga yang terlewat lebar. Dumbo dibuat dengan biaya relatif kecil, kurang dari setengah dari biaya yang dikeluarkan untuk Pinocchio ataupun Fantasia. Akhirnya durasi pun menjadi salah satu yang tersingkat diantara semua film fitur Disney (hanya 64 menit). Menurut kabar, karena masalah durasi itu juga, Dumbo nyaris dirilis oleh distributor RKO sebagai film kelas B. Namun akhirnya tetap dirilis sebagai film kelas A, dan ternyata termasuk menguntungkan jika dilihat dari biaya rendahnya. Kisah Dumbo begitu menyentuh, dengan karakter yang mudah lekat di hati penonton. Film ini terkenal dengan segmen visual psikedelik Pink Elephants on Parade yang menggambarkan halusinasi Dumbo saat teler akibat minuman keras.
Catatan: Berdasarkan cerita karya Helen Aberson tentang gajah kecil yang terlahir cacat dengan ukuran telinga yang terlewat lebar. Dumbo dibuat dengan biaya relatif kecil, kurang dari setengah dari biaya yang dikeluarkan untuk Pinocchio ataupun Fantasia. Akhirnya durasi pun menjadi salah satu yang tersingkat diantara semua film fitur Disney (hanya 64 menit). Menurut kabar, karena masalah durasi itu juga, Dumbo nyaris dirilis oleh distributor RKO sebagai film kelas B. Namun akhirnya tetap dirilis sebagai film kelas A, dan ternyata termasuk menguntungkan jika dilihat dari biaya rendahnya. Kisah Dumbo begitu menyentuh, dengan karakter yang mudah lekat di hati penonton. Film ini terkenal dengan segmen visual psikedelik Pink Elephants on Parade yang menggambarkan halusinasi Dumbo saat teler akibat minuman keras.
5. TINKERBELL (2008)
Tinkerbell (Tinker Bell, Tink), adalah karakter fiksi dari 1904 bermain JM Barrie dan 1911 novel Peter dan Wendy. Dia telah muncul dalam film ganda dan adaptasi televisi dari cerita Peter Pan, khususnya animasi Walt Disney 1953 gambar Peter Pan. Dia juga muncul dalam sekuel resmi Peter Pan in Scarlet oleh Geraldine McCaughrean dan ditugaskan oleh Great Ormond St Rumah Sakit serta "Petrus dan Starcatchers" seri buku oleh Ridley Pearson dan Dave Barry. Pada awalnya hanya karakter pendukung dijelaskan oleh dia sebagai pencipta "peri umum", dia adalah inkarnasi animasi gemilang dan sejak itu telah menjadi maskot resmi dikenal luas dari The Walt Disney Company, dan pusat dari perusahaan franchise Disney Fairies media termasuk langsung film seri Tinker Bell. Dalam bentuk animasi nya dia meninggalkan jejak debu pixie berkelap-kelip.
Tinkerbell merupakan ide kreatif dari J. M. Barrie.
6. TANGLED
Tangled merupakan film animasi musikal yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios. Film ini suaranya diisi oleh
beberapa bintang terkenal seperti Mandy Moore, Zachary Levi,
dan Donna Murphy.
Cerita ini diadaptasi dari dongeng Jerman Rapunzel.
7. FROZEN (2013)
Frozen adalah
sebuah film animasi 3D tahun 2013 produksi Walt Disney Animation Studions dan
dirilis ke bioskop oleh
Walt Disney Pictures pada
tanggal 27 November 2013.Film ini merupakan film animasi ke-53 dari Walt Disney Animated Classics yang dibuat berdasarkan dongeng Hans Christian Andersen
berjudul Ratu Salju.
Kristen Bell, Idina Menzel, Jonathan Groff,
Josh Gad, dan Santino Fontana
menjadi pengisi suara dalam film yang menceritakan tentang seorang putri
pemberani yang bertualang bersama manusia gunung untuk mencari kakak perempuan
sang putri yang menyebabkan kerajaan mereka mengalami musim salju abadi
8. CINDERELLA
Cinderella adalah seorang wanita muda yang cantik, tinggi, ramping, dan memiliki struktur wajah yang lembut. Kulitnya berwarna putih, dengan bibir merah muda, dan sepasang mata biru yang berpendar. Rambut Cinderella berwarna pirang agak jingga, dengan panjang sebahu dan memiliki poni lembut.Cinderella adalah tokoh fiksi dari film animasi Walt Disney yang ke-12, Cinderella, dan tokoh protagonis di film-film sekuelnya. Cinderella juga merupakan anggota kelompok Disney Princess yang kedua.
8. CINDERELLA
Cinderella adalah seorang wanita muda yang cantik, tinggi, ramping, dan memiliki struktur wajah yang lembut. Kulitnya berwarna putih, dengan bibir merah muda, dan sepasang mata biru yang berpendar. Rambut Cinderella berwarna pirang agak jingga, dengan panjang sebahu dan memiliki poni lembut.Cinderella adalah tokoh fiksi dari film animasi Walt Disney yang ke-12, Cinderella, dan tokoh protagonis di film-film sekuelnya. Cinderella juga merupakan anggota kelompok Disney Princess yang kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar